suara "hati"
>> Thursday, May 05, 2011
Jika boleh SUARA HATI setiap insan didengari, maka sakit BINGIT lah telinga, KERANA LEBIH LANTANG kita BERSUARA mengGUNAkan HATI, DARI apa yang DIZAHIRkan dari MULUT.!
Kebohongan sering dianggap benar dan kebenaran selalu tertindas oleh garangnya kebohongan. Pada keadaan seperti ini apa yang harus kita buat ? Apakah kita hanya terdiam ketika melihat seseorang yang bersuara tentang kekecewaan terhadap “pelayanan”, malah di hempaskan ke dalam jeruji besi tak pandang lelaki atau pun wanita, Ataukah kita malah bangga ketika kita terpecah oleh dusta petinggi yang mementingkan kekuasaan semata dan apakah perbezaan yang tak bererti harus dijadikan sebagai ajang pemberontakan. Tentu saja kita sebagai orang yang mempunyai hati nurani tak akan sanggup melihat keadaan yang sangat memprihatinkan ini.
Sampai bile kita akan terus didera keadaan memilukan ini, sampai bila kita akan didera konflik yang berpanjangan akibat hitamnya hati penguasa ? Entahlah, tak ada satu orang pun yang tahu akan hal ini, yang jelas kita ini sedang dilanda krisis keadilan yang berpanjangan, dimana disetiap penjuru diri kita hanya terdengar dusta dan disetiap hembus nafas hanya tercium aroma kemunafikan. Lantas apakah keadilan akan tegak ? Nampak gayanya terasa sukar bahkan mustahil jika kita melihat keadaan sekarang yang bersuara bukan dengan suara hati.
Lalu kemanakah suara hati yang sepertinya telah punah dihantam erosi harga diri ? Kemanakah kebenaran yang harusnya menjadi kunci keadilan dizaman “edanisasi” ini ? entah dimana mereka berada, yang jelas mereka bersembunyi dan takut untuk keluar sebab dihadang kokohnya tembok kebohongan. Akibatnya kebingungan selalu menghantui kita saat mengambil sebuah keputusan diantara dua pilihan, dengan penuh rasa kebingungan kita bertanya-tanya yang salah yang mana ? yang benar yang mana ? Yang buruk yang mana ? dan yang baik ada dimana ? Jelas sudah bahwa kebaikan tak akan pernah menang dan keadilan tak akan pernah terdengar lagi jika yang kita suarakan adalah kebohongan, jika yang kita perjuangakan adalah kepalsuan dan jika yang kita hormati adalah sang pemonopoli keadilan.
0 comments:
Post a Comment